SIKAS,
Tanaman satu ini memang mempesona. Meski bandel, ancaman hama sering menjadi pengusik keindahan tanaman berdaun hijau indah ini.
Tanaman sikas merupakan satu-satunya famili dari suku Cycadinea. Kelompok sikas dinamakan familia Cycadaceae, yang terdiri sekitar 75 jenis. Keberadaannya sudah sangat lama, belasan juta tahun silam, yakni sejak zaman Karbon.
Tanaman ini berada di mana-mana, terutama di daerah tropis maupun subtropis. Sementara orang memang ada yang menyebutnya "pakis haji". Sebutan demikian itu memang tidak terlalu salah, karena morfologisnya mendekati tanaman pakis. Orang Amerika mengenalnya dengan nama fem palm, karena batang dan daunnya mirip palem.
Kendati sudah menyebar ke berbagai daerah dan semakin banyak orang mengenalnya, nilai jual sikas tetap tinggi. Yang paling murah sekitar Rp 25 ribu yang anakan klo yang besar harganya mencapai Rp 250 ribu bahkan bisa lebih mahal lagi tergantung ukuran juga bentuknya.
Daya pikat sikas tertuju pada daun-daunnya yang anggun, hijau gelap tapi mengkilap. Bentuk daun seperti bulu dan tumbuh mengarah ke luar dari batang. Panjang daun mencapai 75 cm, bahkan lebih. Selain daunnya, tampilan batangnya yang berwarna cokelat dan berjonjot-jonjot juga menambah kesan anggun. Pertumbuhan batang amat lambat. Jadi jika Anda mendapatkan batang sikas setinggi 1 meter misalnya, itu berarti umur sikas telah mencapai 10 tahun lebih.
Tanaman sikas tumbuh subur jika mendapat sinar matahari tak langsung. Itulah sebabnya disarankan menanam atau meletakkan sikas di tempat-tempat yang teduh atau terlindung. Sebagai salah satu tanaman dalam ruangan (indoor plant), sikas membutuhkan cahaya buatan berupa lampu berkekuatan 400 fc (foot candle).
Jika ditanam dalam pot, sebaiknya menggunakan media tanam campuran berupa tanah subur, pupuk kompos, dan pasir (1:1:1). Untuk meningkatkan kesuburan sikas, media tanam masih ditambah dengan bahan lain. Pedomannya untuk setiap 5 kg media tanam butuh 1,5 sendok teh super phospat (20%), 1 sendok teh pupuk NPK (5-10-5), dan 1 sendok makan kapur.
ANAKAN DAN BIJI
Bagaimana jika kita ingin memperbanyak atau menggandakan tanaman ini? Pada umumnya, sikas diperbanyak secara vegetatif, yakni dengan memisahkan anakannya. Namun sebelum memisahkan, kita kenali dulu bagaimana kondisi induk dan anakan yang akan dipisahkan. Sekurang-kurangnya induk sikas berumur 4 tahun. Pada umur 3 tahun, sikas biasanya mengeluarkan tunas anakan dari batang atau dari pangkal akarnya. Induk tersebut harus dalam kondisi sehat, dengan tinggi batang sekurang-kurangnya 30 cm. Kondisi anakan yang hendak dipisahkan sudah berumur 1 tahun dan diameternya 6-7 cm, dengan jumlah daun minimal 3 pelepah.
Untuk memisahkan anakan sikas, pertama-tama tanah di sekitarnya dibongkar atau digali sampai seluruh bagian anakan terbuka. Kemudian, ambil pisau tajam, lalu potong pangkal anakan yang menempel pada induk. Lalu, pindahkan anakan ke pot persemaian yang telah diisi media tanam sedalam 20-30 cm. Padatkan media tanam yang berdekatan dengan batang anakan itu, agar berdiri tegak dan kokoh.
Kendati sikas 'pelit' bunga, namun saat mencapai umur belasan tahun ia mampu menghasilkan biji. Biji-biji inilah yang akan dipakai untuk perkembangbiakan. Caranya, biji disemaikan dalam pot kecil yang telah diisi campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang, dengan perbandingan 1:1:1. Seraya menunggu, rajin-rajinlah melakukan penyiraman. Biasanya, 6 bulan kemudian mulai muncul daun-daun muda. Lama-kelamaan, daun-daun itu menjadi hijau tua dan mengeras. Itu berarti, bibit asal biji sudah siap dipindahkan. Sikas adalah tanaman jurasik yang berumur kurang lebih 240 juta tahun dan diperkirakan merupakan makanan dinosaurus yang herbifora. Sikas bahkan dipercaya sudah tumbuh sebelum tanaman bunga dan fern.
Distribusi Sikas yang sangat luas menunjukkan tanaman ini sangat dominan pada masa prehistorik, sikas dapat ditemui di benua Amerika (Dioon, Zamia, Mikrosikas), Australia (Macrozamia, lepidozamia dan cycas), Asia (cycas), Afrika(Encephalartos , Cycas dan Stangeria). Umur sikas yang begitu tua memberikan kesan prehistorik yang kuat sehingga menjadi buruan banyak hobiis.
Sikas merupakan tanaman berumah 2, ada jantan dan betina, yang bisa dibedakan pada waktu keluar 'bunga' (cone). Yang jantan biasanya kurus dan panjang sedang yang betina pendek dan bulat seperti bola rugby. Di alam penyerbukan dibantu oleh serangga, tetapi dengan banyaknya habitat yang rusak dan perbedaan waktu keluarnya bunga jantan dan betina penyerbukan semakin sulit terjadi. Bantuan manusia sangat dibutuhkan untuk menjaga kelestarian populasi di alam.
Panduan pemeliharaan :
1. Air : Tanaman sikas pada umumnya tidak suka terlalu banyak air, hal ini dikarenakan kebanyakan berasal dari daerah yang curah hujan rendah kecuali yang berasal dari hutan hujan Amerika tengah.
2. Media : Semua sikas menyukai media yang sangat poros. dan menyukai pot yang agak dalam agar akar utama (taproot) bisa bertumbuh maksimal terutama untuk tanaman yang baru tumbuh. Akar ini akan membesar seperti ubi untuk dipakai sebagai cadangan makanan. Sebagai panduan campuran media yang dipakai apabila disiram air sebaiknya langsung mengalir dan tidak tertahan.
3. Pupuk : seringkali sikas dianggap bisa tumbuh baik di tanah yang miskin hara, meski ada benarnya tetapi sebenarnya sikas akan tumbuh jauh lebih maksimal dengan pemberian pupuk yang teratur.
4. Cahaya : kebanyakan sikas menyukai cahaya dengan intensitas tinggi untuk menjaga daun tetap sehat dan kompak kecuali beberapa zamia yang menyukai matahari tak langsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar