Senin, 01 Oktober 2012

Durian (Durio zibethinus)

  

DURIAN

Durian (Durio zibethinus) merupakan tanaman asli Indonesia, dinamakan demikian karena seluruh permukaan kulit buahnya penuh duri. Durian merupakan buah musiman.
  
 
Varietas Unggul dan Kebun Durian Indonesia
 
Sampai saat ini (2011), Menteri Pertanian RI telah melepas (merilis) sekitar 75 varietas durian unggul. Di antaranya si tokong dari Pasar Minggu, hepe dari Jonggol, matahari dari Cimahpar, petruk dari Jepara, sunan dari Boyolali dan sukun dari Karanganyar. Termasuk pula dua varietas introduksi dari Thailand. Monthong dilepas sebagai si otong dan chanee menjadi si kani. Dibanding dengan Thailand dan Malaysia, Indonesia memang paling banyak memiliki varietas bahkan spesies asli durian.
 
Di Indonesia (2001) belum ada kebun durian berskala komersial dalam luasan yang memadai dengan jumlah cukup. Tercatat yang menjadi perintis kebun durian skala komersial (verietas monthong) adalah Warso Farm di Cijeruk, Boy di Leuwiliang (Bogor) dan Bernard Sadani di Cikalong Kulon, Cianjur. Sementara Anas Farm (Matahari Grup) memilih mengembangkan D 24 di kab. Sukabumi. Masih ada beberapa kebun lain yang kecil-kecil atau yang cukup luas tapi belum produktif misalnya kebun milik Eric di Subang. (sumber: Business News; Peluang Bisnis Durian; F. Rahardi)
  
 
  Tips Memilih Durian Matang
  1. Durian yang biasanya enak tergantung jenisnya juga, tetapi sebaiknya dipilih durian yang bulat penuh karena daging durian di setiap ruas ada.
  2. Selain itu, perlu dilihat tangkai durian. Jika tangkainya bekas potongan pisau karena terlihat halus, maka itu tidak matang di pohon. Jika matang, ujung tangkainya terlihat kasar, dan jika tangkai itu dipotong lalu dijilat, terasa manis.
  3. Aroma durian yang menyengat juga sebagai tanda buah itu matang.
  4. Jika ditepuk-tepuk (tentunya dengan benda tumpul, bukan tangan), suaranya “buk, buk, buk”. Itu pertanda ada perekahan buah yang sudah matang.
  5. Lihatlah apakah duri kulit durian jarang-jarang atau rapat. Pilihlah yang jarang-jarang, karena itu pertanda daging durian telah padat.
     
  (sumber : http://www.ruanghati.com/2012/01/02/tips-memilih-durian-masak-matang-dan-enak-rasanya/)
 
Mengolah Daging Buah Durian
 
Di Indonesia, terutama di Jawa, hampir semua daging buah durian dikonsumsi segar. Olahan daging buah durian sebatas untuk es krim, kolak dan jus. Sementara di Thailand, agroindustri daging buah durian sudah dilakukan secara besar-besaran dalam bentuk keripik dan lempok.
  
     Di Thailand, masing-masing kebun durian selalu ada unit pengolahan, daging buah yang terlalu masak untuk dibuat lempok. Buah tersebut dikupas biasa, dipisahkan dari bijinya dan langsung dimasukkan ke dalam wadah besar yang mirip dengan wadah pembuat dodol di negeri kita. Setelah penuh dengan daging buah durian, wadah tersebut ditaruh di atas api dan daging buah di dalamnya terus-menerus diaduk, persis seperti pada pembuatan dodol. Kalau pada pembuatan dodol, daging buah durian hanyalah untuk "campuran" sementara bahan bakunya tepung ketan (atau beras) dan gula, dalam pembuatan lempok, bahan bakunya hanyalah daging buah durian murni. Proses pemasakan dan pengadukannya pun hanya relatif sebentar, tidak seperti pada proses pembuatan dodol. Rasa lempok sangat khas. Manis dan aroma duriannya kuat. Lempok yang dipasarkan di Jakarta, banyak yang sudah dicampur tepung serta gula hingga layaknya sebuah dodol durian. Tetapi lempok produksi Kalbar misalnya masih murni daging buah durian hingga harganya juga relatif tinggi.   
  
Ada tiga macam proses pengolahan daging buah durian menjadi keripik buah. Pertama dengan merajangnya menjadi potongan tipis-tipis lalu menggorengnya dengan minyak goreng biasa. Proses demikian masih sering dilakukan dalam skala home industry. Proses kedua adalah penggorengan yang digabungkan dengan penyedotan udara serta uap air. Proses ini lazim disebut sebagai hot vacum drying. Proses ini banyak dilakukan oleh industri tumah tangga katagori menengah. Proses ketiga yang paling mahal adalah dengan pendinginan sampai menjelang 0° C sambil dilakukan penyedotan udara berikut uap airnya. Proses demikian disebut sebagai Cold Vacum Drying dan hanya bisa dilakukan oleh agroindustri modern karena memerlukan modal besar.
(Sumber: Business News; Mengolah Daging Buah Durian; F. Rahardi)
 
Tips Mengatasi Mabuk Durian
  1. Jika mabuk durian, bisa diatasi dengan makan buah manggis karena bisa menetralisasi alkohol yang berada di buah durian.
  2. Bisa minum air putih dari kulit (dalam) durian. Selain bisa mengatasi mabuk durian, cuci tangan dan minum air dari kulit durian juga menghilangkan bau menyengat yang menempel di mulut dan tangan.
  
 
  Yang Perlu Diwaspadai
  • Penderita hipertensi perlu hati-hati dengan buah durian ini karena kandungan alkohol, fosfor dan natriumnya tinggi tapi kadar kaliumnya rendah sehingga dapat meningkatkan tekanan darah.
  • J.R. Croft dalam bukunya mengingatkan agar makan durian jangan berbarengan dengan alkohol karena akan menimbulkan rasa tidak nyaman.
  • Kandungan kalsium dan zat besi pada durian cukup tinggi sehingga dapat menyebabkan sembelit. Padahal, sebenarnya durian mengandung cukup serat yang seharusnya melancarkan buang air besar.
  • Mereka yang berniat menurunkan berat badan perlu hati-hati karena kadar kalori pada durian cukup tinggi.
  • Kadar gula yang cukup tinggi pada durian, juga perlu diwaspadai oleh para penderita diabetes.
  • Kebanyakan makan durian dapat mengakibatkan tubuh terasa lemas, diare, dan mual gara-gara kandungan argininnya.
  • Para ahli mengingatkan agar sebelum dan sesudah makan durian harus banyak minum air untuk mencegah dehidrasi.
(sumber : http://intisari-online.com/read/durian-si-raja-buah-asli-indonesia)
     
 
 
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar