Kamis, 25 Oktober 2012

buah mentega

Bisbul

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
?Bisbul
Ilustrasi dari Flora de Filipinas
Ilustrasi dari Flora de Filipinas
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Ericales
Famili: Ebenaceae
Genus: Diospyros
Spesies: D. blancoi
Nama binomial
Diospyros blancoi
A.DC.
Bisbul adalah nama sejenis buah sekaligus tumbuhan penghasilnya. Tumbuhan ini berkerabat dengan kesemek dan kayu hitam.
Nama ilmiahnya adalah Diospyros blancoi A. DC., namun sering disebut dengan nama yang tidak sah: D. discolor Willd. Nama-nama lainnya adalah buah mentega, buah lemak (bahasa Melayu, merujuk pada daging buahnya ketika masak), sembolo (Bahasa Jawa), kamagong, tabang atau mabolo (Tagalog, merujuk pada kulit buahnya yang berbulu halus), marit (Bahasa Thai), dan velvet apple (Inggris).

Daftar isi

Pemerian

Bisbul merupakan pohon yang sedang tingginya, 10-30 m, meskipun umumnya hanya sekitar 15 m atau kurang. Berbatang lurus, dengan pepagan berwarna hitam atau kehitaman, diameter hingga 50 cm atau lebih di pangkal batang, bercabang kurang lebih mendatar dan bertingkat, dengan tajuk keseluruhan berbentuk kerucut yang lebat dan rapat daun-daunnya sehingga gelap di bagian dalamnya.
Daun-daun tersusun berseling, berbentuk lonjong, 2,5-12 × 8-30 cm, bertepi rata, dengan pangkal membundar dan ujung meruncing, bertangkai sekitar 1,7 cm. Sisi atas daun hijau tua, mengkilap, seperti kulit; sisi bawah berbulu halus, keperakan. Daun muda hijau muda sampai merah jambu.
Berumah dua, bunga-bunga jantan tersusun dalam payung menggarpu, 3-7 kuntum, di ketiak daun; berbilangan 4, daun mahkota berbentuk tabung, putih susu. Bunga betina soliter, bertangkai pendek dan terletak di ketiak daun.
Buah buni bulat atau bulat gepeng, 5-12 × 8-10 cm, berbulu halus seperti beludru, coklat kemerahan kemudian merah terang dan lalu agak kusam apabila masak, dengan “topi” dari kelopak bunga yang tidak rontok. Daging buah berwarna keputihan, agak keras dan padat, agak kering, manis agak sepat dan berbau harum; ditutupi kulit buah yang tipis berbulu. Bau keras agak mirip keju dan durian, bagi sebagian orang terasa memualkan, bahkan ada pula yang menyebutkan baunya mirip dengan kotoran kucing. Biji hingga 10 butir, berkulit kecoklatan, berbentuk baji agak mirip keping buah jeruk, 4 × 2,5 × 1,5 cm (di bagian tebalnya).

Hasil dan kegunaan

Bisbul tumbuh dengan baik di daerah tropika beriklim muson, pada berbagai jenis tanah sampai dengan ketinggian 800 m dpl. Di Filipina, bisbul berbuah antara Juni-September; namun di Bogor buah telah dapat dipetik antara Maret-Mei.
Pohon ini terutama ditanam untuk buahnya, yang dapat dimakan segar atau sebagai campuran minuman dan rujak. Kayunya berkualitas baik, coklat kemerahan hingga hitam, bertekstur halus, kuat dan keras; di Filipina (dinamai kamagong) merupakan bahan kerajinan yang berharga dan dilindungi oleh undang-undang.
Karena tajuknya yang bagus, pohon bisbul juga kerap ditanam di taman-taman dan tepi jalan.

Asal-usul dan kerabat

Tanaman ini termasuk keluarga eboni (suku Ebenaceae), yang banyak dari anggotanya memiliki kayu yang berwarna hitam atau kehitaman. Tidak jarang, kelompok ini dikenal sebagai kayu arang atau arang-arang.
Bisbul berasal dari Filipina. Di sana ia ditemukan hidup liar di hutan-hutan primer dan sekunder dan juga dibudidayakan di pekarangan. Kini bisbul telah menyebar di pelbagai negeri tropis, termasuk Indonesia.

Minggu, 21 Oktober 2012

Tanaman hias terpopuler

Tanaman hias terpopuler

Keunikan satu tanaman membuat pecintanya rela mengeluarkan uang banyak. Mau tahu tanaman hias yang kini populer? ketahui ada 9 tanaman hias yang kini paling populer.

1. Anthurium
http://hermawayne.blogspot.com
Dari 9 tanaman hias yang paling populer, hanya Anthurium yang masa trendnya paling lama, 2 tahun. Bahkan pedagang dan kolektor masih menunggu respon masyarakat pada pameran terbesar di Lapangan Banteng, Jakarta. Anthurium termasuk keluarga Araceae. Tanaman yang memiliki kelebihan pada daunnya yang unik, indah dan bervariasi ini, masih satu keluarga dengan beberapa tanaman hias lain yang juga populer, Aglonema, dan Alokasia. Dengan tulang daun yang besar dan menonjol membuat tanaman ini tampak kekar. Anthurium ada 1000 jenis, tapi yang populer hanya beberapa. Di antaranya Anthurium Jenmanii, Wave of Love, Hookeri, Jenmanii Sawi, Anthurium Variegata, dll. Paling mahal dari jenis Jenmanii, bisa menembus puluhan juta, bahkan ratusan juta rupiah. Di Oasis Nursery Anthurium termahal yang pernah dijual seharga 70 juta rupiah.

2. Aglaonema
http://hermawayne.blogspot.com
Meski 2 tahun ini tren dikuasai Anthurium, Aglaonema masih bisa mencuri perhatian pecinta tanaman hias. Apalagi setelah para petani berhasil menyilangkan tanaman ini dengan jenis lain, sehingga melahirkan varian baru dengan warna dan corak daun yang beragam. Tanaman yang akrab disapa sri rejeki ini terdiri dari beragam spesies. Chocin, Miss Thailand, Red Silver, Param Ruay, dan Pink Panther adalah spesies yang harganya masih mahal. Spesies yang harganya sudah murah Pride of Sumatera, Lady Valentine, dan Donna Carmen.

3. Philodendron
http://hermawayne.blogspot.com
Banyak yang memprediksi kehadiran Philodendron akan menggeser dominasi Anthurium dan Aglaonema. Philodendron yang berdaun lebar termasuk dalam keluarga Aracea. Keindahan Philla yang dalam bahasa Yunani berarti cinta tidak hanya pada daun, bunga dan batangnya yang unik juga membuat kagum. Jenis Philodendron termasuk banyak, tapi cardinal black yang paling banyak digemari. Dengan harga relatif murah dibanding Aglaonema dan Anthurium, Philodendron jadi alternatif bagi pecinta tanaman yang tak sanggup membeli Anthurium dan Aglaonema yang mahal.

4. Sansevieria
http://hermawayne.blogspot.com
Popularitas Sansevieria membumbung tinggi sejak awal tahun ini. Lekukan Sansevieria yang seksi tengah hangat dibicarakan, baik pecinta tanaman hias maupun pedagang. Jenis yang tengah diburu yang bentuknya unik, langka alias variegata. Semakin unik dan langka, berarti semakin eksklusif dan juga semakin mahal. Paling mahal jenis Kirkii Silver Blue yang menembus angka 10 juta per daunnya.

5. Puring
http://hermawayne.blogspot.com
Kuda hitam, itulah ungkapan yang pas untuk menggambarkan tanaman Puring yang kini tengah tren. Bagaimana tidak? Puring yang dulu banyak tumbuh di kuburan dan tidak ada harganya kini naik kelas. Harga Puring melambung tinggi, bahkan kini sudah berdiri sejajar dengan tanaman hias mahal lainnya. Jangan heran tanaman yang memiliki nama lain Croton ini menghias rumah-rumah mewah. Puring yang kini jadi incaran hobiis jenis Logam, Oscar, Kura, Red Aple, dll. Kekuatan Puring terletak pada warna dan bentuk daun yang warna-warni. Semakin unik, semakin mahal.

6. Nepenthes
http://hermawayne.blogspot.com
Nepenthes atau akrab dengan nama Kantong Semar termasuk keluarga monotypic. Tanaman yang dulu tumbuh di gunung ini telah berurbanisasi, menghiasi perumahan mewah. Fungsinya juga ganda, selain sebagai hiasan juga pembasmi serangga. Kian besar kantong dan warnanya bercorak, berarti kian mahal. Nilai nominal yang menjadi alasan perburuan Kantong Semar di hutan di Kalimantan kini kian marak. Sebelum membeli, kenali dulu jenis Nepenthes, karena ada beberapa jenis yang hanya bisa tumbuh di dataran rendah atau sebaliknya.

7. Adenium
http://hermawayne.blogspot.com
Stock Adenium kini memang tengah banjir di pasar tanaman hias. Coba bandingkan dengan 2 atau 3 tahun lalu, harganya masih cukup mahal. Tapi kini dengan uang 10 ribu, kita sudah dapat Adenium dengan corak warna yang bagus. Dengan uang 20 ribu, kita telah dapat Adenium jenis Harry Potter atau Peterpan. Untuk mendapat Adenium berwarna kuning cukup mengeluarkan kocek 50 ribu. Padahal setahun atau 2 tahun lalu jenis ini masih mahal. Meski begitu, masih banyak Adenium yang nilainya jutaan, bahkan puluhan juta. Dengan bonggol yang unik, harga tanaman ini bisa terkatrol tinggi.

8. Kadaka
http://hermawayne.blogspot.com
Tren Anthurium membetot popularitas Kadaka, tanaman khas Indonesia yang berdaun tebal dan besar dan banyak tumbuh di hutan. Kadaka yang dulu dicuekin kini diburu. Kadaka yang laris manis di pasaran Kadaka Osaka, Kadaka Ular, Kadaka keriting. Keunikan Kadaka terletak pada bentuk dan ukuran daun. Semakin besar dan unik bentuknya, semakin mahal pula.

9. Euphorbia
http://hermawayne.blogspot.com
Corak bunganya yang indah dan eksotis membuat para pecinta tanaman melupakan duri yang menempel di batang Euphorbia. Jenis Euphorbia sangat banyak, mulai yang lokal hingga impor, atau hasil silangan. Lantaran mudah ditanam, membuat harga tanaman ini cukup murah. Perawatan yang mudah juga menjadi salah satu alasan tanaman asli Madagaskar ini digemari

Pohon Peneduh

Pohon Peneduh 

Pohon ini biasanya ditanam di pusat aktifitas sosial warga, khususnya pada hari libur seperti di taman kota, alun-alun atau lapangan komplek perumahan. Dengan adanya pohon besar dengan tajuk yang sangat luas untuk menutupi panas, maka akan terasa udara yang sejuk sehingga menstimulasinya warganya untuk betah bersosialisasi di Ruang Terbuka Hijau. Selain itu, jenis pohon ini mempunyai karakteristik akar yang sangat kuat dan menghujam ke dalam tanah dan menyebar di permukaan tanah sehingga dapat menyerap dan menyimpan air dalam jumlah besar. Pohon-pohon jenis ini tidak cocok untuk ditanam di trotoar jalan yang sempit atau halaman rumah yang kecil karena perakarannya dapat merusak lantai dan tembok.

Ciri-ciri jenis pohon peneduh raksasa ini adalah
  1. Rimbun atau rindang.
  2. Tajuk luas atau mampu menutupi area yang luas.
  3. Perawatan mudah, dapat tumbuh ditanah yang padat dan keras.
  4. Akar sangat kuat, dalam dan menyebar untuk menyerap dan menyimpan air.
Dari hasil melihat-lihat pepohonan dan membaca literatur di internet, maka dipilih pohon-pohon berikut ini:




1. Pohon Flamboyan : Pohon ini masa berbunganya memang tergolong jarang, sekali dalam setahun. Persisnya terjadi pada masa pancaroba, peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Saat itulah, bunganya bermekaran. Namun, karena tampilannya yang luar biasa menawan, orang selalu menanti dan merindukan kehadiran bunganya. Namun demikian, ukuran pohon ini tidak sebesar pohon ke-2 dan ke-3.


2. Pohon Trembesi (Gambar paling atas) : Pohon ini tergolong pohon raksasa dan banyak dijumpai di Indonesia. Saya pernah melihatnya di Istana Negara jalan merdeka utara dan menurut informasi pohon ini sudah ratusan tahun karena pohon ditanam 9 tahun sebelum istana negara di bangun oleh Belanda pada tahun 1870. Pohon ini juga bisa anda lihat di jalan Dago, di depan SMAK Dago dan SMA Negeri 1 Bandung (bukan yang pohon beringinnya, bisa dibedakan dari bentuk batang dan rantingnya yang melebar ke samping). Pohon ini disebut juga sebagai pohon Ki Hujan.

Kalo di perbatasan kota Surabaya - Gresik, Sewaktu saya kecil, pohon ini sering saya jumpai di sekitar telaga (danau kecil) karena di daerah sana , tidak ada air tawar maupun PAM, semua air sumur asin (kadang payau) sehingga tidak nyaman untuk dibuat mandi. Penduduk asli pada jaman dahulu, membuat telaga-telaga untuk menampung air hujan sebagai persediaan pada saat musim kemarau.

Pohon ini menurut penelitian (nanti ada blognya), merupakan pohon yang mampu menyerap CO2 48x lebih banyak di banding pohon-pohon lain seperti pohon beringin, mahoni, angsana dan lainnya. Jadi menanam 1 pohon ini = 48x menanam pohon lainnya dilihat dari sisi penyerapan CO2.

3. Pohon Beringin : Pohon ini dianggap keramat di beberapa negara dan tempat karena ukurannya yang besar, rimbun dan terdapat akar-akar gantung yang bermunculan sehingga memunculkan kesan angker. Pohon ini banyak saya jumpai di alun-alun kota-kota di Jawa seperti Malang, Jogjakarta dan di tempat peribadatan umat hindu di Bali.

Silakan anda diskusikan dengan warga anda di komplek perumahan untuk memilih salah satu dari pohon yang saya sebutkan tadi, dan mari kita berkontribusi menciptakan bumi yang lebih sejuk, mengurangi polusi dan gas rumah kaca, serta menyimpan cadangan air tanah. Save the earth !